PSSI dan STY: Menilik Tradisi Singkatnya Karier Pelatih Timnas

Ivan SarifTrending2 weeks ago33 Views

foto STY
Keterangan judul foto STY blbblblblb

Sekira 55 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, berteriak dan saling berpelukan setelah Marselino Ferdinan melesakkan gol keduanya ke gawang Arab Saudi, November tahun lalu. Sejarah telah dicatat malam itu; untuk pertama kalinya, Indonesia mengalahkan skuad Arab Saudi. Terlebih, momen tersebut terjadi di tengah upaya tim nasional sepak bola Indonesia menembus Piala Dunia 2026.

tambahkan keterangan foto tes

Tak hanya gemuruh riuh di dalam stadion GBK, jutaan pasang mata penonton di balik layar, ikut basah karena bangga dan haru. Sebagaimana yang dialami Averus Kautsar (27). Pria yang getol menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia di stadion itu, sampai tak mampu menahan tangis bahagia atas kemenangan 2-0 Timnas Indonesia. Meski pada malam itu ia cuma menonton pertandingan lewat gawai, Averus merasa jadi saksi momen penting dalam sejarah Timnas Indonesia. Menurutnya, capaian bersejarah tersebut mampu tercapai karena peran besar satu figur penting: Shin Tae-yong.

Averus menilai Shin Tae-yong adalah pelatih terbaik yang pernah dimiliki Indonesia hingga hari ini. Pria asal Kota Depok itu memandang kepemimpinan Shin berhasil memperbaiki flow permainan timnas di lapangan. STY – sapaan Shin Tae-yong – disebut Averus telah sukses memberi harapan bagi pendukung timnas sepak bola Indonesia.

Maka, ketika Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang dipimpin Erick Thohir, memecat Shin Tae-yong dari jabatan pelatih tim nasional Indonesia, Senin (6/1/2025) lalu, Averus menilainya sebagai sebuah keputusan yang “kurang sabar”. Menurutnya, memecat Shin Tae-yong di tengah sisa empat pertandingan Indonesia berlaga di ronde 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah langkah yang buruk.

“Menurut gua, kalau Shin Tae-yong akhirnya dicabut gapapa, tapi sebaiknya sampai selesai kualifikasi Piala Dunia aja sekalian,” kata Averus kepada reporter Tirto, Kamis (9/1/2025).

Averus paham betul, Shin Tae-yong akan dievaluasi oleh PSSI atas penampilannya yang tak maksimal dalam laga Timnas Indonesia melawan Cina dan Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia kalah dari tuan rumah Cina dengan skor 2-1, dalam laga yang seharusnya sangat mungkin dimenangkan skuad Garuda. Averus melihat, laga itu berujung buruk sebab strategi Shin Tae-yong yang tiba-tiba “berubah” dari pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Namun, ia tak menyangka PSSI mengambil langkah nekat langsung memecat STY. Maka, pertanyaan besar bagi Averus adalah bagaimana kalkulasi PSSI dalam mengambil kebijakan pemecatan tersebut. Pasalnya, Averus tidak puas dengan dalih dari PSSI saat konferensi pers yang terkesan ditutup-tutupi. Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan ada hal-hal berbau politis di balik keputusan tersebut.

“Walaupun alasannya pakai dinamika internal segala macam, ya intinya ini bad timing,” ucap Averus.

 

Ivan Sarif
Author: Ivan Sarif

Digital Marketing

Leave a reply

Join Us
  • Facebook38.5K
  • X Network32.1K
  • Instagram18.9K

Stay Informed With the Latest & Most Important News

I consent to receive newsletter via email. For further information, please review our Privacy Policy

Categories

Advertisement

Sign In/Sign Up Search Trending
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...